30 Tahun Album Lean Into It

    "Black Album", "Sgt Pepper's Lonely Heart Club Band", "Sheer Heart Attack" sampai "The Wall" milik Pink Floyd, adalah sekian dari album2 terhebat sepanjang masa. Album2 tersebut dikemas begitu revolusioner dengan segala ide radikal dan segenap curahan hati sang musisi sehingga menjadi sebuah album klasik, bahkan cult.

    Contohlah misalnya "Black Album" album ini adalah bentuk dewasa dari "Master of Puppets" atapun "Ride The Lightning" dari segi sound dan ide sampai beat dan lirik. Kirk Hammet bermain lebih teliti dan detail. Tidak lagi bermain cepat dan ceroboh seperti The Flash yang kebelet kencing, Lars pun sedikit memperlambat tempo drumnya, walaupun pukulanya lebih terasa kuat dan dalam, sedangkan James , percaya atau tidak, bernyanyi lebih ringan dan bersahaja. tidak berteriak2 seperti dalam "Creeping Death" dan semua dijaga oleh stabil dan gagahnya dentuman Jason Newstead

    Dibuka oleh "Enter Sandman" yang perkasa

    Awalnya lagu ini ber-ide tentang kematian yang mengerikan, namun Lars rupanya bosan dengan tema tersebut (atau mungkin mengingatkannya kepada Cliff Burton?) kemudian sepakat mengganti liriknya dengan trauma mimpi buruk seorang anak.

    Hasilnya? Laris manis. Mimpi buruk rupanya lebih dekat kepada semua orang dari pada kematian. 

    Bukan itu saja. Intro yang panjang dan gelap mampu menusuk dada semua orang. Dimulai dengan petikan clean Hetfield, lalu Newstead dan Ulrich masuk berbarengan dengan dentuman dark middle ages yang membuat gelisah. Lalu masuklah suara merengsek ESP Hammet dengan liarnya seperti jantung ular yang menanti mangsa di depan mata berdegup mengikuti tambuhan drum Ulrich. Walaupun hanya bermain di senar paling atas, namun bass Newstead terdengar begitu mengerikan; dalam, hitam dan gelap.

    Dan dalam kekelaman itu, tiba2 pecahlah intro bagian kedua. Distorsi dari dua gitar dan dentuman bass yang sangat membahana ditambah dengan tabuhan Tama Imperial yang sangat melegenda. This is a heavy shit!

    Dan sisanya adalah sejarah dari single terkeren sepanjang masa 

"Say your pray little one, don't forget my son to include everyone!"
    
    Bukan hanya itu, setelah Enter Sandman, lalu kemudian menyusul "Sad But True" "The Unforgiven" "Wherever I May Roam", sampai "Nothing Else Matters" rasanya di album ini Metallica seperti tak kehilangan ide sedikitpun.

    Dan itulah kehebatan nomor dua dari Black Album; hampir semua singlenya merupakan hits, bahkan sampai sekarang. Dan yang terakhir hampir semua lagu di album ini mudah dinyanyikan oleh para fans. 

"Hey (hey)
I'm your life
I'm the one who takes you there
Hey
I'm your life
I'm the one who cares
They (they)
They'll betray
I'm your only true friend now
They (they)
They'll betray
I'm forever there"

    Tuh kan pada nyanyi..hehehe
    
    Namun di tahun yang sama beberapa bukan sebelumnya.Tepatnya pada bulan Maret 1991 keluarlah album yang bermutu sama dengan Black Album. Namun entah kenapa album ini sangat diremehkan dalam industri musik global. Padahal mereka membuat satu hits terlaris sepanjang masa ; "To Be With You"


Dalam rangka 30 tahun album "Lean Into It" Vevo secara khusus mereproduksi video 
"To Be With You" kedalam format 4K


    Album ini dibuat oleh supergrup yang menamakan dirinya "Mr. Big" Kenapa sih gw bilang "Supergrup"? Ya gimana gak super? Semua personilnya mempunyai kemampuan diatas rata2 dengan CV yang bombastis.

    Bila disandingkan dengan Metallica kemampuan para personil Mr. Big jauh lebih brilian. Apalah artinya keahlian seorang James Hetfield dan Kirk Hammet bila digabungkan dan dibandingkan dengan Paul Gilbert? Secuil.




    Paul Gilbert adalah seorang gitaris blues kontemporer tiada tanding. Permainannya sangat mendominasi di album maupun di panggung. Tangan dan jarinya yang sangat besar membuat presisi not notnya begitu luar biasa tepat dan sempurna. Tubuhnya yang jangkung seakan-akn melebur menjadi satu dengan Ibanez PG miliknya. 

Mendengarkan permainan Paul ibarat seperti mendengarkan mewahnya Vivaldi dan rumitnya Tchaikovski ditambah dengan distorsi tajam dan berkilap. Ia sudah terbiasa mengkomposisi "one man guitar" dalam sebuah band dengan sound yang amat rapi dan mewah



    Paul bukanlah gitaris sembarangan yang hanya mengandalkan power chord untuk mengawal sebuah rhythm lagu. Namun kreatifitasnya begitu luar biasa tanpa batas. Paul mambuat membuat sebuah lick rumit menjadi tatanan pattern rhythm neo blues-rock yang kaya dan terasa renyah tanpa melupakan groove-groove semi-funk yang asik. Keren sekaligus centil disana sini.  Dan yang paling konyol dari semuanya, ia mampu bermain right-handed maupun left-handed



  

    Almarhum Pat Torpey adalah John Bonham-nya hard rock. Wajahnya yang penuh senyum dengan gaya yang flamboyan adalah kebalikan dari kekuatan tangannya yang begitu kreatif dan kakinya yang begitu cepat.




     Seperti Steve Smith dan Virgil Donati drummer rock n roll yang dilatih secara klasik, Pat-pun hanya menset drumnya dengan sangat sederhana seperti kit drum jazz standar. Namun dibalik semua itu kekuatan sejati Pat Torpey ada di otaknya. Belum pernah ada pemain drum dengan artikulasi yang begitu jelas seperti dirinya, lebih dari itu ketahan fisknya yg luar biasa dalam menjaga tempo membuat nomor2 sulit Mr Big seperti tidak ada apa2 untuknya. 

    Begitu hebatnya Pat, sempat membuat Robert Plant jatuh cinta dan mengajak Pat untuk mengawal drum di solo albumnya "Now and Zen" 


    Mungkin ketika itu Tuhan sedang iseng menggabungkan pita suara dari seksinya vokal Rod Stewart, soulfulnya nyanyian Ronnie Van Zant dan RnB nya Gladys Knight lalu terciptalah pita suara Eric Martin . 

    Menjadi Eric Martin adalah impian semua vokalis rock. Berwajah baby face, dengan vokal ala southern blues yang nyaris sempurna. Vokal Eric begitu syahdu namun terkadang nakal. Lembut namun bisa juga melengking tinggi. 




    Dipuja oleh banyak produser rekaman, Eric menyatukan kecintaanya akan rock dengan RnB dalam teknik bernyanyinya, sehingga menciptakan suara yang begitu ngerock namun juga soulful.              
    
    Tidak seperti Milejenko Matijevic di Steel Heart, Eric mampu bersuara tinggi tanpa harus meninggalkan kemaskulinitasannya. Album solonya "Mr. Vocalist" membuktikan semua teori diatas.

 Wajahnya seperti halnya suaranya; timeless



    Ada Mick Jagger dan Keith Richards. Ada Axl dan Slash. Namun di Mr, Big, Paul Gilbert tidak berpasangnan dengan sang vokalis, namun pasangan klasik Paul adalah si hebat - si jago - si gila : Billy Sheehan

    Sheehan adalah seorang pemain bass rock n roll paling radikal dan paling dikagumi yang pernah lahir di planet ini. Dialah yang mempopulerkan teknik tapping pada bass. Bukan hanya itu, dia pula yang mempunyai keberanian untuk menyambungkan bass Yamaha Attitudenya ke effect drive. Bukan hanya satu, namun sampai sembilan effect dalam satu kompartemen mobilan. Dan dia pula yang dengan santainya membawa bass double neck ke panggung dan bersolo ria. 

    Billy seperti ngotot mengukuhkan apa yg yang bisa dilakukan elektrik gitar, maka di bass pun ia bisa melakukannya tanpa masalah. mulai dari tapping, distorsi sampai feed back. bahkan apa yang dapat dilakukan pick, ia melakukannya dengan three fingered pick.
    
    Solonya tidak seperti Michael Anthony yang hanya mengandalkan sound, tapi solo Billy Sheehan bener2 indah sekaligus mengerikan. Seakan ia menyiksa bassnya dengan sayatan paling sadis dan betotan paling kejam. 




CV Billy Sheehan begitu mentereng. Mulai dari mengawal David Lee Roth, Steve Vai, Ritchie Kotzen bahkan sampai ber-jazz ria bersama John Novello dan Dennis Chambers di Niacin.



    Sangat sering Billy dan Paul pergi untuk proyek lain, namun Mr. Big seperti sudah menjadi rumah mereka. Bagaikan adik kakak, mereka sperti ditakdirkan untuk mengguncang panggung bersama. Ketika Gilbert sempat digantikan oleh Kotzen, lagu2 Mr. Big terasa terlalu Kotzen minded, Billy sheehan bermain tanpa passion yang sama. Dan terbukti ketika paul pulang ke Mr Big, mereka kembali bersuka cita, seperti dua anak anjing yang lama tak bertemu induknya.


    Kalaupun sudah ada video game "Guitar Hero" harusnya Playstation juga membuat game "Bass Hero" untuk menghormati seorang Billy Sheehan.

    Kejaiban anak kembar ini sebernya sudah dimulai dari album pertama yang ber-self titled. "Addicted To That Rush" adalah cetak biru dari pemahaman dasar bahwa bass bisa menjadi partner yang garang untuk gitar, bukan hanya sekedar pengisi track. Namun album ini tidak terkenal di pasaran, maklum tahun 80an adalah dekadenya glam rock, musik Mr. Hig terlalu teknis dan rumit pada masa itu. Kurang Hollywood lah.

Sampailah di album ke dua yang klasik ini. Karena hits "To Be With You" yang meledak dipasaran, semua orang berbondong2 ingin mengenal Mr. Big lebih lanjut. Cewek2 pada saat itu begitu memuja gantengya Eric Martin, begitu pula cowok2 ABG yang ketagihan memainkan gitar To Be With You di berbagai tongkrongan.

Alangkah kagetnya mereka begitu mendengarkan deru suara bor listrik di track no 1. Dan kemudian berkumandanglah opening "Daddy, Brother, Lover and Little Boy" sungguh opening yang sangat seru dan memikat. Mendengarkan Daddy... seperti menonton film Die Hard dan kita menahan nafas selama 3 menit. Intro yang sangat menggebu ditahan di kunci G hanya untuk memuncratkan adrenalin di bagian bridge menuju reff yang menjadi anthem siapapun yang mendengarkan lagu ini.

    Itu belum apa2, tiba2 Paul dan Billy mengeluarkan bor listrik Makita. 

    Apabila Eddie Van Halen hanya meminjam bunyi dinamo bor yang didekatkan ke pick-upnya, namun Paul dan Billy mempunyai ide yg lebih gila lagi; ayo kita tempel 3-4 buah pick diujung mata bornya dan kita lihat apa yg terjadi. terdengarlah nada 1/32 seperti lebah ngamuk...wrrrrrrr wrrrrrr wrrrrrr. Sinting!




Tiga lagu pembuka di album ini menjadi sanagt sakral bagi para fans fanati Mr. Big apalagi untuk para band tribute-nya. Seringkali trio opening ini disebut dengan "The Holy Trident"

The Holy Trident terdiri dari "Daddy, Brother, Lover and Little Boy" , "Alive n Kickin'" dan "Green-Tinted Sixties Mind"

    Alive n Kickin adalah sebuah nomor rock blues yang secara sempurna direkam secara live recording (bukan per track). Dibuka dengan solo Gilbert yang begitu membius, ibarat seorang budak di sepanjang delta mississpi mencurahkan kepedihannya. Kemudian disusul oleh gebukan Torpey yang lumayan bikin kaget, karena begitu kencangnya ia memukul snare. 

    Kemudian yang terjadi adalah luwesnya pattern rythm blues standar G-A#-C begitu asik dimainkan. Walaupan standar namun sangat catchy. Sampai ke bagian reff yang membuat kita di kamar bernyanyi sendiri, main gitar sendiri dan joget2 sendiri..ini lagu GOKIL! 

Lalu solo gitar itu ya Tuhan...begitu matang dan dikomposisi dengan handal. Semua begitu berisik, semua begitu meriah sekaligus semua begitu padu dan harmonis.



    Apa jadinya apabila intro "Sweet Child O' Mine" di-upgrade ke tingkat yang lebih sulit? Ya jadilah intro dari lagu ke-3 dalam album ini; Green Tinted Sixties Mind

    Intro gitar yang berkilap-kilap itu kemudian disusul oleh upper chord bass chord yang harmonis. Lagu ini memnfaatkan kunci E sebagai nada dasarnya kemudian dengan cerdasnya memnfaatkan pattern ascending 1-1-1-1/2 untuk scale nada yang disusul oleh kebalikanyna decending di not yang lebih tinggi, ditambah dengan harmoni suara mereka berempat, jadilah sebuah reff yang sangat manis dan melegenda 

    "You be lookin' groovy. On the 60's movie...." 

    Dan tiap reff mempunyai lirik yang berbeda..ah asik bgt

Sampai solo gitarnya yang sangat catchy, mudah dimainkan dan dapat dinyanyikan oleh siapapun. Saking terkenalnya solo ini, ketika Whizzkid megeluarkan single "Percayalah" di bagian solo gitar kita semua tersentak 

    "Loh sejak kapan Paul Gilbert jadi gitarisnya Hengky Supit?" 
    
    Salim om Henky Supit..bagiku dikau adalah vokalis Rock-Gospel terhandal dan belum ada tanding di Indonesia cup cup ah. 



    Setelah The Holy Trident berakhir bukan berarti kesengan album ini berakhir.

    Masih ada "Lucky This Time" yang begitu mempesona. Judul aslinya adalah ; CCDF-Lucky This Time. Ada yang tau arti CCDF? CCDF mengandung dua arti. Satu adalah singkatan dari Compact Dish Fast Foward, karena itu di depan intro lagu ini ada semacam bunyi audio kusut. Itulah bunyi audio yang di fast forward. Dua dapat berarti juga struktur dasar chord dalam reff lagu ini C-C-D-F "Open your heart tonight..."

Disilah terlihat betapa handalnya Mr. Big dalam menggarap lagu2nya. Dimulai dengan intro yang terasa berat, namun kejutan terjadi bagian reff yang sangat ringan dan indah disesuikan dengan liriknya yang memang mempunyai dua arti; sedih dan harapan.

    Lirik mempunyai arti tersendiri di Mr Big. Semua lirik mereka sangat mudah dicerna namun juga sekaligus begitu puitis bila itu menyangkut lagu cinta. Namun apabila menyakut masalah lainnya juga bisa terdengar sangat seksi dan nakal juga bisa sangat berisi dan bersahaja. 

    Singkatnya bukan hanya musik mereka yang canggih, namun lirik mereka juga sangat cerdas.

    Siapapun yang dapet memainkan opening intro "Voodoo Kiss" dengan gtar akustik di kantin sekolah ataupun teras kampus, niscaya dirinya akan disembah sembah para teman teman. 

    Intro gitar kopong itu sangat brengsek. Seakan membuka pintu New Orleans di jaman kolonial Inggris, rumit dan asik. Tidak banyak yang sadar apabila di bagian bridge sebelum reff lagu ini mempunyai modulasi samar, dan kembali ke kunci dasar di reff, begitu pula dengan bagian solonya.

    Voodoo kiss bukan lagu yang tersulit yang dimilik Mr. Big, tp mungkin adalah lagu yang paling memanfaatkan teori musik secara gemilang.

    Lalu kita balik kaset ke side B...ciee masih kaset kan waktu itu.

    Setelah "Never Say Never" membahana, tibalah kita ke nomor klasik evergreen; "Just Take My Heart" sebuah nomor yang romnteeeess bawngeettt. Saking romantisnya, hampir semua cewek punya lirik lagu ini di buku memo masing masing.




    Entah kenapa dalam album ini Gilbert senang sekali membuat opening intro, namun opening intro Just Take My Heart adalah yang paling terkenal. Dalam nomor ballad ini Sheehan juga memberikan nuansa romantis lewat bassnya, dengan tidak ragu banyak nada2 tinggi yang diaransemen begitu manis dan bernyawa. 

    Just Take My Heart adalah sedikit lagu Ballad dekade 90an yang dikomposisi tanpa menggunakan piano. Hanya dua alat musik harmonis dan boom! Nuansanya begitu penuh dan menghanyutkan

    Setelah itu "My Kinda Woman", "A Little Too Loose" dan "A Road To Ruin" adalan nomor nomor rock-blues terbaik yang membuktikan kehebatan Mr. Big dalam meramu instrumen-instrumen mereka. 

    Singkatnya album ini adalah album Mr.Blues yang paling bluesy. Side B ini benar-benar untuk penikmat Mr. Big Sejati serta para gitaris, bassis dan drummer freak yang sudi untuk mengkulik satu album ini komplit. 

Dan tentu saja album klasik ini ditutup oleh nomor klasik juga; To Be With You



    Itulah sedikit cerita dari album Lean In To It yang sangat klasik bagi para rocker Indonesia. Tidak terhitung banyaknya musisi baik dari vokalis, gitaris drumer sampai bassis yang memakai album ini sebagai landasan awal mereka dalam bermusik, sebagai influence sampai kitab sucinya anak anak rock masa itu. 

    Singkatnya album ini adalah sejarah. Mungkin tidak semua orang adalah Mr. Big, tapi yakinlah, semua orang menyayangi Mr. Big. 

    Selalu ada Mr. Big di hati kita sampai kapanpun

Bonus : Track "Love Makes You Strong" yang cuma ada di album Lean Into It edisi Jepang. Enjoy






Comments

Popular posts from this blog

Tiga Pergantian Vokalis Band Rock Paling Sukses Dan Masih Berlanjut Sampai Sekarang

Tips Dateng ke Kondangan Mantan (buat Yang Belom Rela)

Kejadian-kejadian Kocak Menjelang (dan sesudah) Pernikahan Gw. (Happy 13th Aniversary My Darling)